Guru yang
dianggap melakukan kekerasan dan dilaporkan oleh muridnya kepada polisi atau
pihak berwajib, Menurut saya ada beberapa pelajaran yang harus diambil oleh
kita sebagai manusia biasa. Berbagai
tindak kekerasan, kejahatan seksual, serta perilaku negatif lain yang terjadi
di sekolah disinyalir karena minimnya pendidikan karakter dan attitude
alias sikap. Sehingga akan semakin menggalak perbuatan-perbuatan yang
bertentangan dengan norma hukum dan norma agama. Yang harus dilakukan dalam
sistem pendidikan kita adalah mulai lagi digalakan pembentukan karakter,
spiritual dalam bentuk etika moral, serta sikap agar siswa tahu bagaimana harus
berperilaku.selai berperilaku untuk memperbaiki dirinya sendiri juga
memperhatikan bagaimana cara agar murid bisa menghormati gurunya. Sebenarnya
tidak ada kata “Tidak Terima” ketika murid diberikan teguran atau hukuman oleh
seorang guru. Karena seorang guru tidak akan memiliki rasa dendam dan benci
terhadap muridnya, tergantung bagaimana cara murid memandang apa yang dilakukan
oleh seorang guru dan bagaimana murid menilaiseorang guru. Ketika seorang murid
mempunyai dendam dan rasa benci terhadap seorang guru, maka seorang murid akan
semakin meremehkan dan merendahkan seorang guru. Sebaliknya apabila seorang murid
memiliki rasa saying dan suka terhadap seorang guru maka seorang murid yang
kurang menghormati orang tuanya akan memperlakukan gurunya dengan baik dan
bahkan bisa melebihi rasa hormatnya terhadap guru daripada terhadap orang
tuanya sendiri.
Masalah seperti itu sebenarnya
sangat mengkhawatirkan apabila seorang anak lebih menghormati gurunya daripada
menghormati orang tuanyasendiri. Karena bila murid sudah memiliki rasa tidak
menghormati orang tuanya maka sudah dapat dipatikan bahwasanya anak/murid tidak
akan mau untuk mendengarkan apa yang dikatakan oleh kedua orang tuanya. Hal
iniakan menjerumuskan murid kepada arah lebih mementingkan jalan dan
keinginannya sendiri tanpa mau untuk dicampuri urusannya oleh orang lain.
Saat
ini, perilaku siswa atau anak menurut saya sudah bergeser jauh. Pergeseran moral
siswa saat ini dapat dilihat mulai dari
pendidikan dasar yang tidak lagi memperhatikan pembentukan karakter anak. Dan
kurangnya pengawasan dari orang tua terhadap kegiatan anak yang pada zaman
sekarang sudah pada era globalisasi modern dan menyebabkan anaksemakin
mengalami perkembangan yang cukup pesat dan berdampak sangat mengkgawatirkan
masa depan apabila di Era modern ini mereka memanfaatkan alat-alat yang canggih
tanpa didampingi oleh orang tua dan tanpa bimbingan dalam penggunaan sarana alat tekhnologi yang telah ada.
Disini
perlunya peran orang tua, guru dan sekolah untuk mengajarkan siswa/anaknya soal
bagaimana mereka harus berperilaku, bergaul dengan sesama, sopan santun, serta
perilaku positif lainnya. Agar mencegah adanya kekerasan dalam lingkungan
keluarga atau lingkungan sekolah, dan lebih pandaimemilih teman sepergaulan
ataupun yang diatasnya untuk bisa diikuti yan baik-baiknya saja. Hal ini bisa
membawa dan mengantarkan murid untuk hidup lebih benar dan baik.
Siswa
juga harus diberi pemahaman bahwa jika mereka melakukan perbuatan melanggar
hukum, maka mereka akan mendapatkan dampaknya, baik dampak hukum maupun sosial.
Apabila mungkin ketika murid pernah dicubit atau di bentak oleh gurunya, kemudian
murid melaporkan hal tersebut kepada orang-orang terdekatnya yang apabila orang
yang dijadikan sebagai tempat pengaduan lebih memiliki karakter simple dan
lebih memihak anak tersebut maka, orang tersebut akan lebih memilih hal yang
menurutnya praktis. Lebih berbahaya lagi
apabila orang tersebut lebih menyukai proses khukum yang menurutnya mungkin
bisa lebih adil atau tanpa merepotkan dirinya dalam menangani kasus yang
didapati seorang anak.
Oleh
karena itu seorang pendidik seharusnya Ia pun melihat perlunya ada mata
pelajaran seputar budi pekerti yang fokus mengajarkan bagaimana siswa
berperilaku. Kurikulum pendidikan di Indonesia harus sudah mulai kembali kepada
pembentukan soft skill dan pengembangan karakter, untuk memberikan bekal kepada
para siswa dimasa depan. Dengan harapan yang besar juga untuk bisa mengamalkan
apa yang telah didapatkan dan yang telah dipelajari.
Sementara,
bagi para guru, sebaiknya mereka juga harus memahami berbagai aturan
seputar perlindungan anak. Sehingga mereka tidak lagi melakukan kekerasan atau
perbuatan negatif lain pada siswa. Baik yang bersifat menekan atau mengancam
kenyamanan belajar siswa.
Para
guru juga harus sadar akan tanggung jawabnya mendidik siswa, bukan semata-mata
menjalankan pekerjaan mengajarkan mata pelajaran dan tanpa menekankan kepada
mereka untuk mengamalkan apa yang telah di peljari, tidak etis bagi seorang
guru apabila mereka hanya mengharapkan sebuah imbalan berupa gaji setiap
bulannya karena hasil dari mengajarnya, guru yang baik sepatutnya menjalankan
tugas dan sekaligus sebagai kewajibannya untuk menurunkan, menularkan, dan
melanjutkan pendidikannya sebagai warisan untuk para siswa dari dirinya. Saat
siswa sekolah, berarti orangtua itu menitipkan anaknya agar terdidik dan
terlindungi selama jam sekolah. Sehingga hal-hal negatif harusnya tidak terjadi
di sekolah. Guru juga harus melakukan kontrol ketat terhadap siswanya,karena
guru sebagai penggantiorang tua dalam proses pembelajaran disekolah.
Yang
perlu ditekankan, guru juga harus berperan sebagai pelindung siswanya agar
tidak jadi korban atau pelaku perbuatan negative, oleh sebab itu,gurunmempunyai
tanggungjawab penuh akan adnya siswa yang dididiknya. Saya rasa di lingkungan
pendidikan itu mereka harus tahu, mereka punya kewajiban untuk melindungi keselamatan siswa didik selama di sekolah dari
tindakan kekerasan, baik kekerasan fisik atau psikis. Mereka adalah tanggung
jawab guru selama di sekolah.Tapi ada hal penting yang juga harus dikedepankan
yaitu peran keluarga dalam mendidik anak. Orangtua juga harus memberikan pendidikan
informal untuk menuntun anak berperilaku baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar