Social Icons

Selasa, 25 Oktober 2016

Tanggapan Mengenai Guru yang Dilaporkan Ke Polisi

Guru yang dianggap melakukan kekerasan dan dilaporkan oleh muridnya kepada polisi atau pihak berwajib, Menurut saya ada beberapa pelajaran yang harus diambil oleh kita sebagai manusia biasa. Berbagai tindak kekerasan, kejahatan seksual, serta perilaku negatif lain yang terjadi di sekolah disinyalir karena minimnya pendidikan karakter dan attitude alias sikap. Sehingga akan semakin menggalak perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan norma hukum dan norma agama. Yang harus dilakukan dalam sistem pendidikan kita adalah mulai lagi digalakan pembentukan karakter, spiritual dalam bentuk etika moral, serta sikap agar siswa tahu bagaimana harus berperilaku.selai berperilaku untuk memperbaiki dirinya sendiri juga memperhatikan bagaimana cara agar murid bisa menghormati gurunya. Sebenarnya tidak ada kata “Tidak Terima” ketika murid diberikan teguran atau hukuman oleh seorang guru. Karena seorang guru tidak akan memiliki rasa dendam dan benci terhadap muridnya, tergantung bagaimana cara murid memandang apa yang dilakukan oleh seorang guru dan bagaimana murid menilaiseorang guru. Ketika seorang murid mempunyai dendam dan rasa benci terhadap seorang guru, maka seorang murid akan semakin meremehkan dan merendahkan seorang guru. Sebaliknya apabila seorang murid memiliki rasa saying dan suka terhadap seorang guru maka seorang murid yang kurang menghormati orang tuanya akan memperlakukan gurunya dengan baik dan bahkan bisa melebihi rasa hormatnya terhadap guru daripada terhadap orang tuanya sendiri.
            Masalah seperti itu sebenarnya sangat mengkhawatirkan apabila seorang anak lebih menghormati gurunya daripada menghormati orang tuanyasendiri. Karena bila murid sudah memiliki rasa tidak menghormati orang tuanya maka sudah dapat dipatikan bahwasanya anak/murid tidak akan mau untuk mendengarkan apa yang dikatakan oleh kedua orang tuanya. Hal iniakan menjerumuskan murid kepada arah lebih mementingkan jalan dan keinginannya sendiri tanpa mau untuk dicampuri urusannya oleh orang lain.
Saat ini, perilaku siswa atau anak menurut saya sudah bergeser jauh. Pergeseran moral siswa saat ini dapat dilihat  mulai dari pendidikan dasar yang tidak lagi memperhatikan pembentukan karakter anak. Dan kurangnya pengawasan dari orang tua terhadap kegiatan anak yang pada zaman sekarang sudah pada era globalisasi modern dan menyebabkan anaksemakin mengalami perkembangan yang cukup pesat dan berdampak sangat mengkgawatirkan masa depan apabila di Era modern ini mereka memanfaatkan alat-alat yang canggih tanpa didampingi oleh orang tua dan tanpa bimbingan dalam penggunaan  sarana alat tekhnologi yang telah ada.
Disini perlunya peran orang tua, guru dan sekolah untuk mengajarkan siswa/anaknya soal bagaimana mereka harus berperilaku, bergaul dengan sesama, sopan santun, serta perilaku positif lainnya. Agar mencegah adanya kekerasan dalam lingkungan keluarga atau lingkungan sekolah, dan lebih pandaimemilih teman sepergaulan ataupun yang diatasnya untuk bisa diikuti yan baik-baiknya saja. Hal ini bisa membawa dan mengantarkan murid untuk hidup lebih benar dan baik.
Siswa juga harus diberi pemahaman bahwa jika mereka melakukan perbuatan melanggar hukum, maka mereka akan mendapatkan dampaknya, baik dampak hukum maupun sosial. Apabila mungkin ketika murid pernah dicubit atau di bentak oleh gurunya, kemudian murid melaporkan hal tersebut kepada orang-orang terdekatnya yang apabila orang yang dijadikan sebagai tempat pengaduan lebih memiliki karakter simple dan lebih memihak anak tersebut maka, orang tersebut akan lebih memilih hal yang menurutnya praktis. Lebih  berbahaya lagi apabila orang tersebut lebih menyukai proses khukum yang menurutnya mungkin bisa lebih adil atau tanpa merepotkan dirinya dalam menangani kasus yang didapati seorang anak.
Oleh karena itu seorang pendidik seharusnya Ia pun melihat perlunya ada mata pelajaran seputar budi pekerti yang fokus mengajarkan bagaimana siswa berperilaku. Kurikulum pendidikan di Indonesia harus sudah mulai kembali kepada pembentukan soft skill dan pengembangan karakter, untuk memberikan bekal kepada para siswa dimasa depan. Dengan harapan yang besar juga untuk bisa mengamalkan apa yang telah didapatkan dan yang telah dipelajari.  
Sementara,  bagi para guru, sebaiknya  mereka juga harus memahami berbagai aturan seputar perlindungan anak. Sehingga mereka tidak lagi melakukan kekerasan atau perbuatan negatif lain pada siswa. Baik yang bersifat menekan atau mengancam kenyamanan belajar siswa.
Para guru juga harus sadar akan tanggung jawabnya mendidik siswa, bukan semata-mata menjalankan pekerjaan mengajarkan mata pelajaran dan tanpa menekankan kepada mereka untuk mengamalkan apa yang telah di peljari, tidak etis bagi seorang guru apabila mereka hanya mengharapkan sebuah imbalan berupa gaji setiap bulannya karena hasil dari mengajarnya, guru yang baik sepatutnya menjalankan tugas dan sekaligus sebagai kewajibannya untuk menurunkan, menularkan, dan melanjutkan pendidikannya sebagai warisan untuk para siswa dari dirinya. Saat siswa sekolah, berarti orangtua itu menitipkan anaknya agar terdidik dan terlindungi selama jam sekolah. Sehingga hal-hal negatif harusnya tidak terjadi di sekolah. Guru juga harus melakukan kontrol ketat terhadap siswanya,karena guru sebagai penggantiorang tua dalam proses pembelajaran disekolah.
Yang perlu ditekankan, guru juga harus berperan sebagai pelindung siswanya agar tidak jadi korban atau pelaku perbuatan negative, oleh sebab itu,gurunmempunyai tanggungjawab penuh akan adnya siswa yang dididiknya. Saya rasa di lingkungan pendidikan itu mereka harus tahu, mereka punya kewajiban untuk melindungi  keselamatan siswa didik selama di sekolah dari tindakan kekerasan, baik kekerasan fisik atau psikis. Mereka adalah tanggung jawab guru selama di sekolah.Tapi ada hal penting yang juga harus dikedepankan yaitu peran keluarga dalam mendidik anak. Orangtua juga harus memberikan pendidikan informal untuk menuntun anak berperilaku baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates