BAB I
PENDAHULAUN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Disisi lain proses perkembangan dan pendidikan manusia tidak hanya terjadi dan dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada dalam sistem pendidikan formal (sekolah) saja. Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan.
Dengan kata lain proses perkembangan pendidikan manusia untuk mancapai hasil yang maksimal tidak hanya tergantung tentang bagaimana sistem pendidikan formal dijalankan. Namun juga tergantung pada lingkungan pendidikan yang berada di luar lingkungan formal.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan dicoba untuk membahas dan menjabarkan tentang:
1. pengertian pendidikan
2. fungsi pendidikan
3. lingkungan pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan
memiliki definisi yang sangat luas dan dapat dilihat dari berbagai
sudut. Definisi Umum Pendidikan dapat diartikan sebagai Suatu metode
untuk mengembangkan keterampilan, kebiasaan dan sikap-sikap yang
diharapkan dapat membuat seseorang menjadi lebih baik.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pendidikan
adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan; proses, cara dan pembuatan mendidik
Menurut Undang-Undang
a. UU
SISDIKNAS No. 2 tahun 1989 : Pendidikan adalah usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan
latihan bagi peranannya di masa yang akan dating
b. UU
SISDIKNAS no. 20 tahun 2003: Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat.
Etimologi (Bahasa)
Bahasa
Arab : berasal dari kata Tarbiyah, dengan kata kerja Rabba yang
memiliki makna mendidik atau mengasuh. Jadi Pendidikan dalam Islam
adalah Bimbingan oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani, rohani dan
akal anak didik sehingga bisa terbentuk pribadi muslim yang baik.
Bahasa
Yunani : berasal dari kata Pedagogi, yaitu dari kata “paid” artinya
anak dan “agogos” artinya membimbing. Itulah sebabnya istilah pedagogi
dapat diartikan sebagai “ilmu dan seni mengajar anak (the art and
science of teaching children)
Psikologi
Pendidikan adalah Mencakup segala bentuk aktivitas yang akan memudahkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Dasar Pendidikan
Dasar
pendidikan adalah pondasi atau landasan yang kokoh bagi setiap
masyarakat untuk dapat melakukan perubahan sikap dan tata laku dengan
cara berlatih dan belajar dan tidak terbatas pada lingkungan sekolah,
sehingga meskipun sudah selesai sekolah akan tetap belajar apa-apa yang
tidak ditemui di sekolah. Hal ini lebih penting dikedepankan supaya
tidak menjadi masyarakat berpendidikan yang tidak punya dasar pendidikan
sehingga tidak mencapai kesempurnaan hidup. Apabila kesempurnaan hidup
tidak tercapai berarti pendidikan belum membuahkan hasil yang
menggembirakan. Dasar atau landasan pendidikan dapat dilihat dari
berbagai segi yaitu :
Pandangan Islam
- Al-qur’an.
Al-qur’an
merupakan pedoman tertinggi yang manjadi petunjuk dan dasar kita hidup
di dunia. Dalam Al-qur’an kita bisa menemukan semua permasalahan hidup
termasuk pendidikan dan ilmu pengetahuan.
- Hadist
Hadist merupan pedoman kita setalah Al-qur’an, dengan demikian hadist juga merupakan dasar atau elemen dalam pendidikan.
Nilai-nilai Sosial kemasyarakatan yang tidak bertentangan dengan Al-qur’an dan Hadist.
Secara Umum
- Religius
Merupaken
elemen atau dasar pendidikan yang paling pokok, disini ditanamkan nilai
nilai agama islam (iman, akidah dan akhlak) sebagai suatu pondasi yang
kokoh dalam pendidikan
- Ideologis
Yaitu
mengacu kepada ideologi bangsa kita yakni nya pancasila dan berdasarkan
kepada UUD 1945. Dan intinya adalah untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa.
- Ekonomis
Pendidikan
bisa dijadikan sebagai suatu langkah untuk mendapatkan kehidupan yang
layak dan keluar dari segala bentuk kebodohan dan kemiskinan.
- Politis
Lebih mengacu kepada suasana politik yang berlansung.
- Teknologis
Dunia
telah mengalami eksplosit ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan bisa
dikatakan teknologi sangat memiliki peran dalam kemajuan dunia
pendidikan.
Psikologis dan Pedagogis
Tugas
pendidikan sekolah yang utama adalah mengajarkan bagaimana cara
belajar, mendidik kejiwaan, menanamkan motivasi yang kuat dalam diri
anak untuk belajar terus-menerus sepanjang hidupnya dan memberikan
keterampilan kepada peserta didik, mengembangkan daya adaptasi yang
besar dalam diri peserta didik.
Sosial Budaya
Mengacu
kepada hubungan antara individu dengan individu lainnya dalam suatu
lingkungan atau masyarakat. Begitu juga hal nya dengan budaya, budaya
masyarakat sangat berperan dalam proses pendidikan, karena budaya
identik dengan adat dan kebiasaan. Apabila sosial budaya seseorang itu
berjalan baik maka pendidikan akan mudah dicapai.
B. Fungsi Dan Tujuan Pendidikan
Fungsi Pendidikan
Fungsi
pendidikan merupakan serangkaian tugas atau misi yang diemban dan harus
dilakukan oleh pendidik. Tugas atau misi pendidik itu dapat tertuju
pada diri manusia yang dididik mauapun kepada masyarakat bangsa ditempat
ia hidup. Adapun beberapa fungsi pendidikan:
1. Bagi
dirinya sendiri, pendidikan berfungsi menyiapkan dirinya agar menjadi
manusia secara utuh, sehingga ia dapat menunaikan tugas hidupnya secara
baik dan dapat hidup wajar sebagai manusia.
2. Bagi
masyarakat, pendidikan berfungis untuk melestarikan tata social dan
tata nilai yang ada dalam masyarakat (preserveratif) dan sebagai agen
pembaharuan social (direktif) sehingga dapat mengantisipasi masa depan.
3. Menyiapakan tenaga kerja
4. Menyiapkan manusia sebagai warga Negara yang baik.
5. Menyiapkan manusia sebagai manusia.
Tujuan
Pendidikan akan menentukan kearah mana anak didik akan dibawa.
Disamping itu pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta
meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia indonesia. Tujuan
pendidikan dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu menurut islam dan
tujuan pendidikan secara umum.
b. Tujuan Pendidikan Dalam Islam
Tujuan
pendidikan islam adalah mendekatkan diri kita kepada Allah dan
pendidikan islam lebih mengutamakan akhlak. Secara lebih luas pendidikan
islam bertujuan untuk
- Pembinaan Akhlak
- Penguasaan Ilmu
- Keterampilan bekerja dalam masyarakat
- Mengembangkan akal dan Akhlak
- Pengajaran Kebudayaan
- Pembentukan kepribadian
- Menghambakan diri kepada Allah
- Menyiapkan anak didik untuk hidup di dunia dan akhirat
c. Tujuan Pendidikan Secara Umum
Tujuan pendidikan secara umum dapat dilihat sebagai berikut:
1. Tujuan
pendidikan terdapat dalam UU No2 Tahun 1985 yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya yaitu yang
beriman dan dan bertagwa kepada tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti
luhur, memiliki pengetahuan dan kerampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan berbangsa.
2. Tujuan
Pendidikan nasional menurut TAP MPR NO II/MPR/1993 yaitu Meningkatkan
kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian,
mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos
kerja profesional serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan nasional
juga harus menumbuhkan jiwa patriotik dan memepertebal rasa cinta tanah
air, meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawaan sosial, serta
kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan,
serta berorientasi masa depan.
3. TAP
MPR No 4/MPR/1975, tujuan pendidikan adalah membangun di bidang
pendidikan didasarkan atas falsafah negara pancasila dan diarahkan untuk
membentuk manusia-manusia pembangun yang berpancasila dan untuk
membentuk manusia yang sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan
dan keterampilan yang dapat mengembangkan kreatifitas dan tanggung
jawab dapat menyuburkan sikap demokratis dan penuh tenggang rasa, dapat
mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang
luhur, mencintai bangsanya dan mencintai sesama manusia sesuai dengan
ketentuan yang termaktub dalam UUD 1945.
C. Jenis Lingkungan Pendidikan
Meskipun
lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak didik,
namun merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang
sangat besar terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal dalam
satu lingkungan yang disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi anak.
Pada dasarnya lingkungan mencakup lingkungan fisik, lingkungan budaya,
dan lingkungan sosial.
Lingkungan
sekitar yang dengan sengaja digunakan sebagai alat dalam proses
pendidikan (pakaian, keadaan rumah, alat permainan, buku-buku, alat
peraga, dll) dinamakan lingkungan pendidikan.
Secara umum fungsi lingkungan pendidikan
adalah membantu peserta didik dalam interaksi dengan berbagai
lingkungan sekitarnya, utamanaya berbagai sumber daya pendidikan yang
tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal.
Dilihat
dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup di
dalam lingkungan masyarakat tertentu tempat ia mengalami pendidikan.
Menurut Ki Hajar Dewantara lingkungan tersebut meliputi lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah an lingkungan masyarakat, yang disebut
tripusat pendidikan.
1. Keluarga
Keluarga merupakan
pengelompokkan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena
hubungan semenda dan sedarah. Keluarga itu dapat berbentuk keluarga inti
(nucleus family: ayah, ibu dan anak) ataupun keluarga yang diperluas
(disamping inti, ada orang lain: kakek/nenek, adik/ipar, pembantu dan
lain-lain). Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh keseluruhan situasi dan
kondisi keluarganya.
Sebagian
dari tujuan pendidikan itu akan dicapai melalui jalur pendidikan
sekolah ataupun jalur pendidikan luar sekolah lainnya (kursus, kelompok
belajar dan sebagainya). Bahkan peran jalur pendidikan sekolah makin
lama makin penting, khususnya yang berkaitan dengan aspek pengetahuan
dan keterampilan. Hal ini tidak berarti bahwa keluarga dapat melepaskan
diri dari tanggung jawab pendidikan anaknya itu, karena keluarga
diharapkan bekerja sama dan mendukung kegiatan pusat pendidikan lainnya
(sekolah dan masyarakat).
Keluarga
merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama
dan utama dialamai oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat
kodrati orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan
mendidik anak agar tumbuh adn berkembang dengan baik.
Pendidikan keluarga berfungsi:
Ø Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak
Ø Menjamin kehidupan emosional anak
Ø Menanamkan dasar pendidikan moral
Ø Memberikan dasar pendidikan sosial.
Ø Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak.
2. Sekolah
Tidak
semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga,
terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan.
Oleh karena itu dikirimkan anak ke sekolah.
Sekolah merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan. Semakin
jauh suatu masyarakat semakin penting peranan sekolah dalam
mempersiapkan generasi muda sebelum masuk dalam proses pembangunan
masyarakatnya itu. Dari sisi lain, sekolah juga menerima banyak kritik
atas berbagai kelemahan dan kekurangannya yang mencapami puncaknya
dengan gagasan Ivan Illich untuk membebaskan masyarakat dari wajib
sekolah dengan buku yang terkenal Bebas dari Sekolah (Deschooling
Society, 1972/1982).
Sekolah
bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak selama mereka diserahkan
kepadanya. Karena itu sebagai sumbangan sekolah sebagai lembaga terhadap
pendidikan, diantaranya sebagai berikut;
· Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang baik serta menanamkan budi pekerti yang baik.
· Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam masyarakat yang sukar atau tidak dapat diberikan di rumah.
· Sekolah
melaqtih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan seperti membaca,
menulis, berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu lain sifatnya
mengembangkan kecerdasan dan pengetahuan.
· Di sekolah diberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika, membenarkan benar atau salah, dan sebagainya.
3. Masyarakat
Dalam
konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan lingkungan keluarga
dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai
ketika anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga
dan berada di luar dari pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti
pengaruh pendidikan tersebut tampaknya lebih luas.
Corak
dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat banyak
sekali, ini meliputi segala bidang, baik pembentukan
kebiasaan-kebiasaan, pembentukan pengertia-pengertian (pengetahuan),
sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan.
Kaitan antara masyarakat dan pendidikan dapat ditinjau dari tiga segi, yakni:
a. Masyarakat
sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang dilembagakan (jalur sekolah
dan jalur luar sekolah) maupun yang tidak dilembagakan (jalur luar
sekolah).
b. Lembaga-lembaga
kemasyarakatan dan/atau kelompok sosial di masyarakat, baik langsung
maupun tak langsung, ikut mempunyai peran dan fungsi edukatif.
c. Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar, baik yang dirancang (by designe) maupun yang dimanfaatkan (utility).
Fungsi
masyarakat sebagai pusat pendidikan sangat tergantung pada taraf
perkembangan dari masyarakat itu beserta sumber-sumber belajar yang
tersedia didalamnya. Untuk Indonesia, perkembangan masyarakat itu sangat
bervariasi, sehingga wujud sosial kebudayaan dalam masyarakat Indonesia
dewasa ini, menurut Koentjaraningrat (dari Wayan Ardhana 1986: Modul
1/71-71) paling sedikit dapat dibedakan menjadi enam tipe sosial –
budaya sebagai berikut:
1. Tipe
masyarakat berdasarkan sistem berkebun yang amat sederhana, hidup
dengan berburu dan belum mempunyai kebiasaan menanam padi. Sistem dasar
ini kemasyarakatannya berupa desa terpencil tanpa diferensiasi dan
stratifikasi yang berarti. Masyarakat ini tidak mengalami kebudayaan
perunggu, kebudayaan Hindu dan agama Islam.
2. Tipe
masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok tanam di ladang atau sawah
dengan tanaan pokok padi. Sistem dasar kemasyarakatannya adalah
komunikasi pertani dengan diferensiasi dan stratifikasi sosial sedang
dan yang merasakan diri sebagai bagian bawah dari suatu kebudayaan yang
lebih besar. Gelombang pengaruh kebudayaan Hindu dan agama Islam tidak
dialami. Arah orientasinya adalah masyarakat kota dengan peradaban
kepegawaian.
3. Tipe
masyarakat pedesaan berdasarkan sistem bercocok tanam d ladang atau
sawah dengan tanaman pokok padi. Sistem dasar ini kemasyarakatannya
adalah desa komunitas petani dengan diferensiasi dam stratifikasi sosial
sedang, gelombang pengaruh kebudayaan Hindu tidak dialami atau sangat
kecil, sehingga terhapus oleh pengaruh agama Islam. Arah orientasinya
adalah masyarakat kota yang mewujdukan peradaban bekas kerajaan,
berdagang dengan pengaruh Islam, becampur dengan peradaban kepegawaian.
4. Tipe
masyarakat pedesaan berdasarkan sistem becocok tanam di sawah dengan
tanaman pokok padi. Sistem dasar kemasyarakatannya adalah komunitas
petani dengan diferensiasi dan stratifikasi sosoal yang agak kompleks.
Masyarakat ini mengalami semua gelombang pengaruh kebudayaan asing,
seperti kebudayaan Hindu, agama Islam dan Eropa. Arah orientasinya
adalah masyarakat kota yang mewujudkan peradaban kepegawaian.
5. Tipe
masyarakat perkotaan yang mempunyai ciri-ciri pusat pemerintahan dengan
sektor perdagangan dan industri yang lemah. Tipe masyarakat
metropolitan yang mengembangkan sektor perdagangan dan industri, tetapi
masih didominasi oleh aktivitas kehidupan pemerintahan dengan suatu
sektor kepegawaian yangluas dan kesibukan politik di tingkat daerah
ataupun pusat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
Uraian diatas dapat kami simpulkan bahwa : Pendidikan menurut pandangan
islam lebih dominan kepada pembentukan akhlak, akidah dan iman.
Sedangkan secara umum pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan
pengembangan kemapuan yang dimiliki. Apabila kedua hal ini digabungkan
maka hasil dari pendidikan akan sangat maksimal dan menghasilkan peserta
didik yang memiliki intelektual dan akhlak yang mulia.
Dasar
pendidikan menurut islam fokus kepada Al-qur’an dan hadist sedang
secara umum dasar pendidikan juga lebih menitik beratkan ke dasar
religius.
Tujuan
Pendidikan baik secara islam dan umum hampir memiliki kesamaan yaitu
mendapatkan kesuksesan. Apabila digabungkan maka tujuan pendidikan
adalah upaya untuk meraih kesuksesan hidup di dunia dan akherat.
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia.
Untuk mendapatkan pendidikan yang baik maka perlu adanya pemahaman
terhadap dasar dan tujuan pendidikan secara mendalam baik secara islam
maupun secara umum. .
B. Saran
Penulis
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masaih banyak terdapat
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis
harapkan guna perbaikan makalah dimasa yang akan datang.
DAFTARA PUSTAKA
Hasbullah. 2005. Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrasindo Persada
W.J.S. Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta : PN Balai Pustaka,1984)
UUD 1945, Undang-Undang Republik Indonesia dan Perubahannya, (Penabur Ilmu,
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar